Abstract
The preservation of Silek Kumango as a cultural dakwah media in Minangkabau provides significant contributions in maintaining cultural diversity while reinforcing Islamic values. This research aims to explore the origins of Silek Kumango, its development amidst modernization and globalization, and its function as a non-verbal dakwah instrument that integrates religious and cultural values. Silek Kumango functions not only as a martial art but also as a character-building tool through its movements, which contain moral, ethical, and spiritual values. Its presence in religious education at suraus and within adat communities positions Silek Kumango as a deep and impactful form of dakwah that touches upon the social life of Minangkabau society. This study also reveals that the preservation of Silek Kumango supports sustainable development by maintaining local cultural traditions, which in turn strengthens social cohesion and shapes the character of the community. Therefore, collaboration among the government, educational institutions, and adat communities is crucial to ensuring the continuity and existence of Silek Kumango in the future.
Pelestarian Silek Kumango sebagai media dakwah kultural di Minangkabau menawarkan kontribusi penting dalam menjaga keberagaman budaya sekaligus memperkuat nilai-nilai Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menggali asal-usul Silek Kumango, perkembangannya di tengah arus modernisasi dan globalisasi, serta fungsinya sebagai instrumen dakwah non-verbal yang mengintegrasikan nilai-nilai agama dan budaya. Silek Kumango tidak hanya berfungsi sebagai seni bela diri, tetapi juga sebagai sarana pendidikan karakter melalui gerakannya yang mengandung nilai moral, etika, dan spiritual. Keberadaannya sebagai bagian dari pendidikan agama di surau dan dalam komunitas adat menjadikan silek sebagai saluran dakwah yang mendalam dan menyentuh aspek kehidupan sosial masyarakat Minangkabau. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pelestarian Silek Kumango mendukung pembangunan berkelanjutan dengan mempertahankan tradisi budaya lokal yang mendalam, yang pada gilirannya memperkuat kohesi sosial dan membentuk karakter masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas adat sangat diperlukan untuk menjamin keberlanjutan dan eksistensi Silek Kumango di masa depan.