Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
article
Published: 2024-07-03

Kinerja Badan Narkotika Nasional dalam Upaya Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial Pengguna Narkotika di Kota Denpasar

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Abstract

Social rehabilitation of narcotics users is a complex process that aims to return individuals involved in narcotics use to society in a productive and functional manner. In this effort, various approaches and strategies have been developed, including medical interventions, psychosocial, and community-based approaches. In this case, the Denpasar City National Narcotics Agency has a rehabilitation program designed to prevent increasing levels of narcotics users. The type of research used is Qualitative Descriptive writing. In this research the author uses research indicators proposed by Agus Dwiyanto (2006: 50-51), namely Productivity, Service Quality, Responsiveness, Accountability and Accountability. The results of this research show that the productivity of the Denpasar City National Narcotics Agency in terms of productivity still has not met the targets set. In terms of service quality, the Denpasar City National Narcotics Agency is still not optimal due to the lack of human resources to drive the program. Next is the responsiveness indicator where the Denpasar City National Narcotics Agency has carried out its obligations quite well but still needs to be improved. Responsibility indicators have worked quite well because while running the program, the Denpasar City National Narcotics Agency worked according to the applicable SOPs. Then, the accountability indicators are said to be running well, which is proven by the existence of routine accountability reports

Abstrak
Rehabilitasi sosial pengguna narkotika merupakan sebuah proses yang kompleks yang bertujuan untuk mengembalikan individu yang terlibat dalam penggunaan narkotika ke dalam masyarakat secara produktif dan berfungsi. Dalam upaya ini, berbagai pendekatan dan strategi telah dikembangkan, termasuk intervensi medis, psikososial, dan pendekatan berbasis masyarakat. Dalam hal ini Badan Narkotika Nasional Kota Denpasar memiliki program rehabilitasi yang dirancang untuk melakukan pencegahan pengguna narkotika yang semakin tinggi, adapun jenis penelitian yang di gunakan adalah jenis penulisan Kualitatif Deskriptif. Dalam peneitian ini penulis menggunakan indikator penelitian yang dikemukakan oleh Agus Dwiyanto (2006:50-51), yakni Produktivitas, Kualitas Layanan, Responsivitas, Responsibilitas, dan Akuntabilitas. Hasil dari penelitian ini menunjukan ini menunjukan Produktivitas dari Badan Narkotika Nasional Kota Denpasar dalam hal produktivitas masih belum memenuhi target yang di tetapkan. Dalam hal kualitas layanan Badan Narkotika Nasional Kota Denpasar masih belum juga di katakana optimal karena kurangnya sumber daya manusia sebagai penggerak program, selanjutnya adalah indikator responsivitas yang dimana Badan Narkotika Nasional Kota Denpasar sudah menjalankan kewajiban dengan cukup baik namun masih harus ditingkatkan. Indikator responsibilitas sudah berjalan cukup baik karena selama menjalankan program, Badan Narkotika Nasional Kota Denpasar bekerja sesuai SOP yang berlaku. Kemudian indikator akuntabilitas yang dikatakan sudah berjalan dengan baik yang dimana hal ini dibuktikan dengan adanya laporan pertanggungjawaban yang rutindi buat
Kata Kunci: Kinerja, Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kota Denpasar

References

  1. Agus Dwiyanto, d. (2017). Reformasi Birokrasi Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  2. Agustino, L. (2014). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.
  3. Herdriani, P. L. (2021). Pengaruh Layanan Rehabilitasi Narkotika Terhadap Kualitas Hidup Warga Binaan Permasyarakatan Di Lembaga Permasyarakatan. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 8.
  4. I Made Subantara, A. S. (2020).Rehabilitasi Terhadap Korban Penyalahgunaan Narkotika Di Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali. Jurnal Preferensi Hukum, 6.
  5. Moeheriono. (2014). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  6. Moleong, L. J. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
  7. Nurwignyo, Y. Y. (2014).Pelayanan Petugas Badan Narkotika Nasional Untuk Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika Kepada Masyarakat Melalui Strategi Informasi Di Kabupaten Sanggau. Jurnal Tesis PMIS-UNTAN-PSIAN-2014, 20.
  8. Pasolong, H. (2016). Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
  9. Ratmino, A. d. (2005). Manajemen Pelayanan DIsertai Dengan Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter Dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  10. Ruky, A. S. (2006). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia utama.
  11. Satori, D. d. (2014). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
  12. Sembiring, M. (2012). Budaya dan Kinerja Organisasi. Bandung: Fokus Media.
  13. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Admnistrasi Dilengkapi Metode R&D. Bandung: Alfabeta.
  14. Sumber Jurnal atau Penelitian:
  15. Thoha, M. (2008). Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Jakarta: Kencana.
  16. Uno, H. B. (2012). Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi aksara.

How to Cite

Mahendra, I. D., Wirantari, I. D. A. P., & Wijaya, K. A. S. (2024). Kinerja Badan Narkotika Nasional dalam Upaya Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial Pengguna Narkotika di Kota Denpasar. Ethics and Law Journal: Business and Notary, 2(3), 66–78. https://doi.org/10.61292/eljbn.215